Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2025

Flowchart

Gambar
Algoritma Sistem Kontrol Gas dan Suhu Ruangan Laboratorium Mulai. Inisialisasi semua komponen: Sensor suhu LM35 Sensor gas MQ-2 Op-Amp LM741 sebagai komparator suhu IC 7432 (OR) dan 7408 (AND) untuk logika pengendali Buzzer , kipas (fan) , dan 7-segment display untuk indikator Counter (IC 4511 dan 4510) sebagai pencacah kejadian berbahaya Baca suhu dari sensor LM35 . Bandingkan suhu dengan batas ambang (35°C) menggunakan komparator LM741: Jika suhu > 35°C → keluaran komparator = HIGH. Jika suhu ≤ 35°C → keluaran komparator = LOW. Baca sinyal dari sensor gas MQ-2: Jika terdeteksi gas berbahaya → keluaran sensor = HIGH. Jika tidak ada gas → keluaran sensor = LOW. Evaluasi kondisi logika sistem: Jika hanya suhu tinggi (LM35 HIGH) → tampilkan angka 1 pada seven segment. Jika hanya gas terdeteksi (MQ-2 HIGH) → tampilkan angka 2 pada seven segment. Jika keduanya HIGH (suhu tinggi & gas berbahaya) → tampilkan an...

Rangkaian SImulasi dan Prinsip Kerja

Gambar
 A. Rangkaian Simulasi B. Prinsip Kerja 1. LM35 Pada sensor suhu LM35,prinsip kerjanya adalah ketika suhu pada ruangan laboratorium kurang dari 35 C, maka sensornya tidak aktif, sehingga tidak ada arus yang mengalir pada LM35 dan kipas tidak hidup. Ketika suhu pada ruangan laboratorium mencapai atau lebih dari 35 C, maka LM35 akan aktif dan arus akan mengalir sehingga kipas akan hidup. 2. MQ-2 Gas Sensor MQ-2 SENSOR adalah sensor digital yang dimana prinsip kerjanya hanya memiliki 2 kondisi yaitu 0 dan 1. Ketika sensor tidak mendeteksi adanya gas pada ruangan laboratorium, maka sensor tidak aktif yang ditandai dengan logic state berlogika 0 pada simulasi rangkaian. Ketika sensor mendeteksi adanya gas pada ruangan laboratorium, maka sensor akan aktif yang ditandai dengan logic state berlogika 1 pada simulasi rangkaian. 3. Encoder-Decoder pada encoder dan decoder menggunakan IC 74148 dan IC 4511,yang dimana prinsip kerjanya adalah pada IC74148 menerima output dari MQ-2 dan LM 35, y...

Hardware

Gambar
Sistem ini tersusun atas beberapa komponen utama, yaitu sensor suhu LM35, op-amp LM741 sebagai penguat sinyal, serta IC 7432 yang berfungsi sebagai gerbang logika OR untuk mengatur logika keluaran sistem. Sensor LM35 berperan mendeteksi suhu lingkungan dan menghasilkan tegangan keluaran yang sebanding dengan nilai suhu tersebut. Sinyal dari sensor kemudian diperkuat oleh LM741 agar memiliki level tegangan yang sesuai untuk diproses lebih lanjut. Hasil penguatan sinyal tersebut selanjutnya diolah oleh IC 7432. IC ini mengatur kondisi logika pada output sistem berdasarkan sinyal masukan yang diterima. Apabila suhu yang terdeteksi melebihi batas tertentu, maka keluaran logika akan berubah, menandakan kondisi suhu tinggi. Sistem ini dapat digunakan sebagai dasar untuk sistem kontrol suhu otomatis, seperti pengendali kipas atau alarm suhu, sehingga berfungsi menjaga kestabilan suhu pada suatu perangkat atau ruangan.

Prosedur

Kontrol Gas Ruangan Laboratorium Persiapan Komponen Sebelum melakukan perakitan, siapkan komponen utama berikut: Sensor gas MQ-2 untuk mendeteksi adanya gas berbahaya. Sensor suhu LM35 untuk mendeteksi suhu ruangan. Op-Amp LM741 sebagai komparator untuk menentukan batas suhu maksimum (misalnya 35°C). IC 74LS192 sebagai counter untuk menghitung jumlah kondisi berbahaya yang terdeteksi. IC 4511 sebagai driver seven segment untuk menampilkan hasil perhitungan dari counter. IC logika (AND, OR, NOT) seperti 7408, 7432, dan 7404 untuk mengatur logika kerja fan, buzzer, dan indikator. Transistor NPN (misalnya BC547) sebagai driver untuk mengaktifkan buzzer dan fan. Dioda 1N4007 sebagai pelindung arus balik pada relay atau beban induktif. Fan DC 12V untuk sirkulasi udara ketika terdeteksi kondisi berbahaya. Buzzer sebagai peringatan ketika gas atau suhu melewati ambang batas. Seven segment display untuk menampilkan status sistem dan jumlah kejadian berbah...

Modul 4

Gambar
  [KEMBALI KE MENU SEBELUMNYA] DAFTAR ISI 1. Pendahuluan 2. Tujuan 3. Alat dan Bahan 4. Dasar Teori 5. Percobaan Percobaan ... A. Prosedur B. Hardware C. Rangkaian Simulasi dan Prinsip Kerja D. Flowchart E. Video Demo F. Download File 1. Pendahuluan [Kembali] Laboratorium sering menggunakan bahan kimia yang menghasilkan gas berbahaya seperti karbon monoksida atau metana. Jika gas ini bocor dan terakumulasi, dapat menimbulkan risiko kesehatan dan kebakaran. Oleh karena itu, dibutuhkan sistem kontrol yang mampu mendeteksi gas berbahaya dan suhu ruangan secara otomatis untuk menjaga keamanan pengguna laboratorium. Rangkaian Kontrol Gas Ruangan Laboratorium ini dirancang untuk mendeteksi adanya gas berbahaya serta mengontrol suhu ruangan agar tetap dalam kondisi aman. Sistem ini menggunakan sensor MQ-2 untuk mendeteksi keberadaan gas berbahaya seperti LPG, metana, dan asap, serta sensor LM35 untuk memantau suhu ruangan. Ketika suhu melebihi ambang bata...